Sebagian Kegiatan Dihulu Terkena Banjir Mungkin Terlambat Dan Akan Ada Perbaikan

beliangn Jumat, 10 September 2021 09:34:17 207

Pulang Pisau – Beliangnews, Akhir-akhir ini debit air semakin meninggi atau pasang, yang sampai mengakibatkan jalan poros utama Trans Kalimantan di Desa Bukit Rawi dan sekitarnya Kecamatan Banama Tingang dan Kecamatan Kahayan Tengah tergenang, dilanda Banjir Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah air sampai melebihi lutut orang dewasa.

Beberapa kegiatan Inprastruktur jalan yang dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PU-PR) Kabupaten Pulang Pisau tahun 2021 ini mungkin ada kendala keterlambatan dan akan dilakukan perbaikan didaerah hulu yaitu Kecamatan Banama Tingang dan Kahayan Tengah kontrak sedang berjalan bahkan progres sudah cukup baik tidak bisa dilanjutkan lagi dikarenakan mobilisasi material yang didatangkan dari daerah luar/Banjar (Kalimantan Selatan) seperti batu belah Ungkap Kepala Dinas PU-PR Usis I Sangkai yang disampaikan diruang kerjanya oleh Kepala Bidang Bina Marga Denny Eko Setyadi ST,MT Jum’at, 10 September 2021.

Lanjut Denny, beberapa kegiatan yang progres sudah baik bahkan sudah mencapai 40% tidak bisa dilanjutkan pengerjaannya, bukan semata karena mendatangkan alat ataupun material saja akan tetapi juga terkena dampak banjir dan debit airnya berdasarkan pantauan masih belum mereda atau surut.Dan itu nanti akan kita diskusikan lagi, apakah ada penanganan khusus ataupun merubah perencanaan yang tertuang dikontrak.

Dijelaskan Denny, penanganan khusus itu misalnya tidak bisa sesuai kontrak tapi ada perlakuan daerah yang sudah terkena dampak banjir itu sudah berubah existing, misalnya badan jalan sudah banyak tergerus oleh banjir jadi tanahnya sudah hilang tidak memungkinkan lagi kalau memakai perencanaan kontrak yang ada, akan tetapi setelah kita survei lapangan yang ada baru kita bisa mengambil tindakan atau kah pekerjaan itu dilakukan addendum.

“Adapun pekerjaan yang dilakukan adalah setelah kita survei lapangan setelah banjir itu mereda untuk sementara kita belum tahu karena banjir masih tinggi sementara kita hanya bisa memantau, apakah kondisi akibat dari banjir ini seperti apa, akan tetapi perkiraan kita mungkin akan melakukan addendum”.

“Untuk untuk kegiatan yang terdampak banjir persisnya di desa penda barania jalan menuju kampung dan desa Lawang uru, bahkan berdasarkan info di lapangan jalan terputus, apabila kita masih memakai RAB di dalam kontrak itu pasti tidak mungkin dan waktu tetap berjalan dan nanti akan kita lihat apakah waktu yang ada cukup kita lanjut, ataukah nanti perpanjangan waktu dengan kondisi disebabkan banjir, dan itu diperbolehkan dalam peraturan presiden tentang pengadaan barang dan jasa”, ucap Denny. (Romi/Pulpis)

Komentar

Berita Terkait