Dinas PUPR-PKP Dukung Penurunan Angka Stunting

beliangn Senin, 22 November 2021 06:06:31 185

KUALA KAPUAS,Beliangnews -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Pemukiman Kawasan Perumahan (PUPR-PKP), melalui Bidang Cipta Karya, membangun ribuan jamban sehat sebagai upaya mendukung penurunan angka stunting di Kabupaten Kapuas.

Kepala Dinas PUPR-PKP, Teras, ST melalui Kabid Cipta Karya Jhonnie mengatakan, pembangunan ribuan jamban ini untuk mendukung program nasional guna menekan angka stunting dan pengelolaan sanitasi yang layak, serta peningkatan kehidupan yang sehat bagi masyarakat dengan merubah pola,yang dulunya Buang Air Besar (BAB) secara sembarangan di sungai.

“Ada 30 desa sebagai locus penanganan stunting. Kita bangun jamban komunal dan individual sebanyak 1.593 SR 23 desa dan MCK Komunal di 2 desa, serta Ipal komunal plus MCK untuk 6 desa,” kata Kabid Cipta Karya Jhonie, belum lama ini.

Jhonie menjelaskan, ada dua aspek pendukung dalam penanganan stunting, yaitu penyediaan air bersih dan sanitasi, kemudian ada poin untuk pengelolaan sanitasi yang berkaitan dengan MCK, tangki septic tank, dan layanan akses yang terjangkau bagi masyarakat.

Dimana lanjutnya, harus septic tank ramah lingkungan tidak bocor, closetnya harus leher angsa sehingga tidak menimbulkan bau dari dalam, dan bertujuan menurunkan angka stunting, karena ada penurunan secara signifikan. Sebab sebagian besar desa masuk dalam locus stunting dan akan disonding dengan data dari statistik.

“Kita membangun MKC yang layak bagi masyarakat penerima manfaat dengan septic tank dengan standar SNI, terbagi ada yang individual dan komunal, salah satu upaya kita menghilangkan jamban helikopter dan sanitasi tidak layak di lingkungan masyarakat,” tegasnya.

Jhonie menyampaikan, sanitasi harus didukung dengan adanya Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS3R), serta pembangunan drainase untuk Tahun 2021, pihaknya baru membangun TPS3R di Kelurahan Mambulau, karena salah satu locus stunting disana.

“Kita dalam tahun ini membangun drainase di beberapa titik dalam kota, baik di Jalan Firdaus dan lanjutan pembangunan di Jalan Melati dan Mahakam, dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

Jhonie mengakui daerah Kapuas ada non pasang surut dan pasang surut, sehingga sangat perlu dilakukan pembangunan drainase. Kalau tidak dibangun drainase tidak menutup kemungkinan akan banjir di dalam kota Kuala Kapuas. Sehingga itu harus disiapkan infrastruktur dengan pengelolaan drainase, ketika air pasang dapat ditanggulangi masalah banjir.

“Drainase sangat penting untuk mengantisipasi masalah banjir, apalagi daerah kita merupakan daerah pasang surut,” tutupnya. (Ded/kapuas)

Komentar

Berita Terkait